PENJELASAN SISTEM OPERASI TERDITRIBUSI, PROSEDUR RMI&RPC, DAN PENERAPAN HARDWARE TERDISTRIBUSI
A. SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI
Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem terdistribusi, dimana sekumpulan komputer dan prosesor yang heterogen terhubung dalam satu jaringan. Koleksi-koleksi dari objek-objek ini secara tertutup bekerja secara bersama-sama untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan hasil secara lebih, terutama dalam:
- file system
- name space
- Waktu pengolahan
- Keamanan
Akses ke seluruh resources, seperti prosesor, memori, penyimpanan sekunder, dan
perangakat keras. Sistem operasi terdistribusi bertindak sebagai sebuah infrastruktur/rangka dasar untuk network-transparent resource management. Infrastruktur mengatur low-level resources (seperti Processor, memory, network interface dan peripheral device yang lain) untuk menyediakan sebuah platform untuk pembentukan/penyusunan higher-level resources(seperti Spreadsheet, electronic mail messages, windows).
B. PROSEDUR RMI&RPC
a. RMI (Remote Method Invocation)
RMI biasa digunakan oleh para
programer Java untuk dapat memanggil method pada jarak jauh. RMI
diartikan sebagai cara programmer Java untuk membuat program aplikasi
Java to Java yang terdistribusi. Program-program yang menggunakan RMI
bisa menjalankan metode secara jarak jauh, sehingga program dari server
bisa menjalankan method di komputer client, dan begitu juga sebaliknya.
Java RMI yang ada pada bahasa Java telah didesain khusus sehingga hanya
bisa bekerja pada lingkungan Java.
Sistem RMI terdiri atas tiga layer /lapisan, yaitu :
- stub/skeleton layer, yaitu stub pada sisi client (berupa proxy), dan skeleton pada sisi server.
- remote reference layer, yaitu perilaku remote reference ( misalnya pemanggilan kepada suatu objek).
- transport layer, yaitu set up koneksi, pengurusannya dan remote object tracking.
Batas antar masing-masing layer disusun oleh interface dan protocol tertentu, yaitu tiap layer bersifat independen terhadap layer lainnya, dan bisa diganti oleh implementasi alternatif tanpa mengganggu layer lainnya. Sebagai contoh, implementasi transport yang digunakan RMI adalah yang berbasis TCP (menggunakan Java socket), tapi bisa digantikan dengan menggunakan UDP.
Sistem RMI terdiri atas tiga layer /lapisan, yaitu :
- stub/skeleton layer, yaitu stub pada sisi client (berupa proxy), dan skeleton pada sisi server.
- remote reference layer, yaitu perilaku remote reference ( misalnya pemanggilan kepada suatu objek).
- transport layer, yaitu set up koneksi, pengurusannya dan remote object tracking.
Batas antar masing-masing layer disusun oleh interface dan protocol tertentu, yaitu tiap layer bersifat independen terhadap layer lainnya, dan bisa diganti oleh implementasi alternatif tanpa mengganggu layer lainnya. Sebagai contoh, implementasi transport yang digunakan RMI adalah yang berbasis TCP (menggunakan Java socket), tapi bisa digantikan dengan menggunakan UDP.
b. RPC (Remote Procedure Call)
Yang dimaksud disini adalah sebuah
metode yang memungkinkan kita untuk mengakses sebuah prosedur yang
berada di komputer lain. Untuk dapat melakukan ini sebuah server harus
menyediakan layanan remote procedure. Pendekatan yang dilakukan adalah
sebuah server membuka socket, lalu menunggu client yang meminta prosedur
yang disediakan oleh server. Bila client tidak tahu harus menghubungi
port yang mana, client bisa me- request kepada sebuah matchmaker pada
sebuah RPC port yang tetap. Matchmaker akan memberikan port apa yang
digunakan oleh prosedur yang diminta client. RPC masih menggunakan cara
primitif dalam pemrograman, yaitu menggunakan paradigma procedural
programming. Hal itu membuat kita sulit ketika menyediakan banyak remote
procedure. RPC menggunakan socket untuk berkomunikasi dengan proses
lainnya. Pada sistem seperti SUN, RPC secara default sudah ter- install
ke dalam sistemnya, biasanya RPC ini digunakan untuk administrasi
sistem. Sehingga seorang administrator jaringan dapat mengakses
sistemnya dan mengelola sistemnya dari mana saja, selama sistemnya
terhubung ke jaringan.
C. PENERAPAN HARDWARE TERDISTRIBUSI
Hardware atau perangkat keras komputer adalah merupakan bagian fisik komputer. Dimana hardware terdiri atas beberapa komponen yaitu input device, alat pemroses, storage, dan output device. Untuk sistem terdistribusi sebagai contoh kita bisa saling berbagi pakai fasilitas seperti Scanner, CD-ROM dan Printer.
SUMBER:
http://jifly.wordpress.com/2012/02/08/sistem-operasi-terdistribusi/
http://fitripuji.blogspot.com/2012/11/sistem-operasi-terdistribusi-procedure.html